Kamis, 26 Januari 2012

Tingkatkan KUMKM Gandeng Media Informasi

Tulungagung | Jatimnet - Pemerintah Kabupaten Tulungagung Jawa Timur menaruh perhatian yang sangat besar dan sangat peduli untuk memajukan pembangunan disegala sektor, khususnya kesejahteraan warga warganya.
    Upaya Pemkab 'Kota Marmer' khususnya akan mengoptimalkan fasilitas gedung klinik dan pusat promosi produk Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) sebagai penunjang promosi produk unggulan daerah setempat.
    Salah satu upaya optimalisasi KUMKM adalah memacu program pelatihan manajerial dan promosi produk unggulan. Hal itu seperti yang pernah dikatakan oleh Heru Tjahjono Bupati Tulungagung
    Menurut Heru  ketika berudar waktu itu mengatakan bahwa pembangunan Gedung Klinik dan Pusat Promosi Produk KUMKM merupakan upaya peningkatan KUMKM dalam mengakses pasar domestic dan internasional, sekaligus meningkatkan daya saing.
    “Produk unggulan Tulungagung perlu dipromosikan secara gencar, supaya dapat meningkatkan nilai jual,” ujar bupati dalam siaran persnya yang disampaikan ke berbagai media cetak, online dan siar elaktronik (TV dan radio).
    Tekat yang dilakukan Pemkab Tulungagung ini merupakan bukti nyata perjuangan Tulungagung guyub rukun dan mengikis kemiskinan warganya dengan cara mengangkat perekonomian melalui berbagai cara.
    Dalam upaya melakukan membuka lapangan kerja dan pemerataan untuk meningkatkan hasil usaha, diharapkan statistik kemiskinan bisa turun di lavel terbawah, pembab menggandeng kemitraan demi suksesnya apa yang diharapkan.
    Sektor informasi publik, menjadi salah satu yang ditempuh pihak Pembab Tulungagung. Invormasi melalui berbagai media cetak, online dan siar elaktronik (TV dan radio), sebagai corong pembangunan di era globalisasi.
    Melalui pemberitaan tersebut diharapkan adanya ketertarikan investor untuk 'melirik dan tertarik' sehingga kebutuhan dalam hal mendongkrak usaha sektor industri ataupun kerajinan warga Tulungagung bisa teratasi.
    Hal itu karena Pemkab Tulungagung menaruh perhatian sangat besar dalam meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya pada sektor koperasi dan UKM yang merupakan muara enterpreneurship rakyat,.
    Dalam hal penciptaan nilai tambah pada produk sektor riil, kemandirian, pemerataan kesempatan memperoleh pekerjaan dan menekan  angka kemiskinan. Untuk peran media dilirik sebagai jembatan menuju sukses karena media informasi dan promosi bagi pemasaran produk UKM utamanya produk unggulan daerah dipandang perlu.(SaN/Yu)

Keagungan Batik Tulungagung

(Bagian ke I)
Tulungagung | Jatimnet - Ajine raga saka busana (Terjemahan bebas : sosok penampilan seseorang dihargai karena penampilan dalam berbusana). Tentang berbusana, tentu takkan terlewati batik. Hal itu karena batik memiliki  daya pesona luar biasa.
    Hal ini karena mendengar kata batik tentunya bukan hal yang asing terutama bagi warga Indonesia, karena kain batik telah menjadi asesosies penampilan seseorang, bahkan berbusana dengan menggunakan bahan kain batik memiliki 'kelas' tersendiri.
    Keberadaan kain batik di Indonesia telah ada ber-abad-abad lamanya. Kalau kita tengok, pada masa Indonesia masih berbentuk kerajaan dan gugusan nusantara memiliki banyak kerajaan, busana pemimpin (Raja/Ratu) menggunakan busana kebesarannya berbahan batik.
    Keadaan yang demikian, nyata bahwa kain batik menjadi deretan papan atas diantara pemilihan bahan kain lainnya dalam berbusana. Batik sendiri, di Indonesia memiliki corak atau warna bermacam-macam sesuai dengan perkembangan dimana batik tersebut diciptakan.
    Kabupaten Tulungagung, sejak jaman dahulu memiliki 'produksi' batik dan batik asal Tulungagung hingga sekarang terus berkembang sesuai jaman. namun ciri khas tetap bertahan dan menjadikan batik Tulungagung kian tersohor.
    Jenis kain batik ada dua, yaitu batik tulis dan batik cap. Batik Tulungagung mempunyai ciri khas yang berbeda dibanding batik dari daerah lainnya.
    Pesona batik Tulungagung terletak pada tingkat keberanian memadukan warna untuk menghasilkan batik dengan warna yang berbeda. Dari yang kebanyakan berwarna coklat maupun hitam, kini lebih berani dengan memainkan warna yang lebih cerah.
    Batik Tulungagung berani dalam membuat perpaduan warna dibanding batik dari daerah lainnya. Bahkan, karena berani memadukan warna tersebut, batik dari Tulungagung mampu bertahan hingga sekarang dan menjadi batik andalan.
    Daya pesona batik Tulungagung yang tetap bertahan dan menjadi 'lirikan' dalam memilih corak bahan kain busana, telah turut andil dalam menumbuhkan perekinomian warga Tulungagung, khususnya kalangan pengerajin dan pedagang batik.
    Batik Tulungagung tidak berbeda jauh dengan batik dari daerah lainnya. Yang membedakan adalah motif, serta kekuatan warna yang merupakan ciri khas dari daerah tersebut. Beberapa motif yang paling banyak dibuat di Tulungagung antara lain "buket ceprik gringsing","buket ceprik pacit ungker", serta "lereng buket".
    Ketiga motif tersebut merupakan satu di antara 86 motif yang dimiliki para perajin di Tulungagung. Beberapa sektor yang saat ini menjadi perhatian antara lain penggunaan kain batik untuk bahan konveksi.
    Karena penggunaan kain batik saat ini bisa dikata nyaris menjadi kebutuhan pokok. Lonjakan kebutuhan batik selalu meroket. Tingginya transaksi jual beli kain batik di Tulungagung, mau tidak mau sangat berpengaruh terhadap perekonomoian.
    Modal dalam usaha batik, baik bagi pembuat maupun penjual sangat mempengaruhi omset, semakin tinggi omset penjualan semakin meraup untung. Persoalan modal inilah yang bisa menjadi kendalanya.
    Penelusuran Jatimnet di Tulungagung, sentra-sentra batik bertebaran, ini menunjukkan adanya kekuatan ekonomi dalam memenuhio kebutuhan pengadaan batik di Tulungagung. Sentra usaha batik yang jumlahnya cukup banyak bertahan dan kian maju, ternyata kuncinya terletak dalam pengadaan dana kebutuhan dalam pengadaan.
    Jumlah industri batik sesuai dengan data Disperindag Kabupaten Tulungagung mencapai leih dari 50 industri. Namun, karena masalah modal akhirnya mereka gulung tikar dan kini hanya tinggal sekitar 10 industri saja.
    Untuk tetap membuat industri tersebut bertahan, ibarat 'jemari dewa' kucuran mengalokasikan bantuan kredit untuk UMKM baik dari daerah maupun provinsi. membuat usaha industri batik Tulungnagung mampu bertahan dan menjadi batik ikon Tulungagung (Bayu)

Jumat, 20 Januari 2012

Dinas Koperasi UKM Dalam Bersikap


Tulungagung | Jatimnet - Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri.
    Sedang Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”
    Di Indonesia, UKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Jumlah UKM hingga 2011 mencapai sekitar 52 juta. UKM di Indonesia sangat penting bagi ekonomi karena menyumbang 60% dari PDB dan menampung 97% tenaga kerja.
    Tetapi akses ke lembaga keuangan sangat terbatas baru 25% atau 13 juta pelaku UKM yang mendapat akses ke lembaga keuangan. Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota.
    Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, sudah tak asing lagi dengan berbagai produk unggulan, diantaranya usaha pembuatan lencana maupun perlengkapan seragam dari sekolah, Hansip hingga ke asesories militer dan kepolisian.
    Usaha tersebut, hasilnya banyak beredar di berbagai kota, khususnya Surabaya. Maka bentuk lencana dari simbul hingga kopel ring dan tanda bentuk bros telah lama dikenal kealusan hasil produk dari Tulungagung ini.
    Tidak hanya asesories atau aneka lencana dan bross simbul, busana batik Tulungagung maupun hasil konfeksi telah pula nenjelajah berbagai pusat pusat perbelanjaan atau pertokoan di kota besar. Marmer bahkan sangat lekat dengan nama Tulungagung.
    Kerajinan batu marmer telah mengharumkan nama Tulungagung yang bisa disebut sebagai kota marmer. Produk kerajinan marmer Tulungagung selain corak juga kwalitas produknya telah diakui para konsumen.
    Dinas Koperasi UKM dan Pasar Kabupaten Tulungagung, dalam turut meningkatkan mutu produk unggulan dari berbagai hasil kerajinan, busana hingga makanan tidak tinggal diam. DK UKM Tulungagung menggelontor kredit untuk meningkatkan hasil demi meningkatkan hasil usaha warga.
    Hal itu khususnya dilakukan terhadap anggota yang aktif dalam berkarya dan selalu melakukan terobosan untuk meningkatkan mutu dan mengembangkan omset usahanya.
    Beberapa waktu lalu di bulan-bulan terakhir tahun 2011, Dinas Koperasi UKM dan Pasar Kabupaten Tulungagung melakukan gebarkan dengan mengadakan pertemuan yang diikuti Kepala Desa dan Lurah se-Kabupaten Tulungagung.
    Dalam pelaksanaan sosialisasi Dinas UKM bekerjasama dengan Bank BPR Jatim cabang Tulungagung sebagai Bank UMKM milik pemerintah propinsi Jawa Timur dan sekaligus sebagai penyalur kredit .
    Saat itu, Kepala Cabang Bank BPR Jatim Tulungagung, Sigit Purwanto mengatakan tujuan dilaksanakan sosialisasi untuk memetakan pelaku usaha UMKM di setiap kecamatan se Kabupaten Tulungagung.
    Bagi perbankan akan lebih mudah mengakses dan mengontrol, mengevaluasi perkembangan pelaku usaha di Tulungagung. Bank BPR Jatim Cabang Tulungagung sebagai Bank UMKM akan membantu semua usaha yang ada di wilayah Kabupaten Tulungaguing.
    Dalam peranya pihak bank siap memberikan kucuran dana dengan syarat utama masyarakat punya usaha nyata, selain ikut membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan pertumbuhan perekomian di Kabupaten Tulungagung.
Sementara itu, pada bulan Nopember lalu, ketika digelar Pameran Produk Indonesia berskala internasional, Trade Expo Indonesia (TEI) ke-26, Kabupaten Tulungagung ikut serta dengan menyajikan hasil produk unggulannya.
     Acara TEI itu sendiri diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan RI secara rutin setiap tahun di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Jakarta dan sekaligus waktu itu dibuka oleh Wakil Presiden RI pada tanggal 19 Oktober 2011 di Hall D2 PRJ Kemayoran Jakarta.
    Pameran Trade Expo Indonesia (TEI) 2011 saat itu diikuti 1050 peserta yang terdiri dari pelaku usaha kecil menengah (UKM) maupun besar dan 11 Negara yang berpartisipasi dalam pameran ini
    Dari data yang ada, transaksi yang dilakukan peserta dari Kabupaten Tulungagung pada Pameran Trade Expo Indonesia (TEI) mencapai Rp.354.340.000,- Hal itu menunjukkan bahwa Tulungagung memiliki prospek cerah dalam usaha yang dilakukan warganya
    Untuk meringankan dan meningkastkan hasil usaha, terutama pengrajin dan penghasil berbagai jenis cendera mata dari bahan batu marmer., batu onix maupun kain batik, Dinas Koperasi UKM dan Pasar Kabupaten Tulungagung melakukan gerakan peduli dengan melakukan kucuran kredit melalui lunaknya.
    Tentang isu yang sempat terhembus, adanya dana UKM yang dilarikan istri seorang camat, sumber di Dinas Koperasi UKM dan Pasar Kabupaten Tulungagung mengatakan akan terus memantau dan sampai saat ini belum diketemukan.
    Menurut sumber resmi dari Dinas Koperasi UKM dan Pasar Kabupaten Tulungagung, jika warga mendengar hal-hal yang bersifat miring, jangan ditelan mentah-mentah dan sampaikan ke pihaknya untuk ditindak lanjuti.
    Menurut sumber kita, info sekecil apapun akan ditanggapi dan dilakukan tindakan lebih lanjut. Hal itu karena pihak Dinas Koperasi UKM dan Pasar Kabupaten Tulungagung telah bertekat untuk mengangkat hasil produksi asal Tulungagung (San)

Minggu, 15 Januari 2012

Pavilliun RSUD Siapa Pengelolanya ?

Jawa Timur | Jatimnet - Adanya bangunan pavillyun di Rumah sakit umum daerah (RSUD) secara otomatis pembangunan dan pengelolaan ditangani oleh daerah dimana RSUD tersebut berada. Pengelolaan tersebut utamanya adalah penanganan soal managemen.
    Informasi yang masuk redaksi, di Jawa Timur terdapat Pavillyun RSUD yang dikelola istri seorang bupati. Kabar terbaru. soal siapa pengelolanya tersebut telah trendus pihak penegak hukum dan akan segera ada tindak lanjut.
    Sumber kita yang berasal dari Jl. Ahmad Yani Surabaya mengatakan bahwa pengelolaan tersebut tidak dibenarkan secara hukum dan harus dilakukan pengusutan. Kabarnya pula data data telah ada di pihak yang berkopenten.
    Ketika ditanyakan dimana RSUD tersebut berada, sumber kita mengatakan 'jangan dipublikasikan dulu karena bisa saat ini sedang dalam penanganan maupun pengumpulan data. Namun sumber tersebut yakin bila nantinya juga akan terkuak.
    Dugaan adanya penanganan sebuah Pavillyun RSUD yang ditangani istri bupati secara pribadi dan bukan ditangani lembaga pemerintahan, saat ini sedang dalam pelengkapan data dan redaksi telah menurunkan tim untuk mengungkap benar tidaknya dugaan tersebut. (Red/A1)

ARSIP BERITA PILIHAN

  © JATIMNET Online ...Berita Investigasi.Wartawan . Jawa Timur

Ke : HALAMAN UTAMA