Sabtu, 26 Mei 2012

Sekolah Di Kota Malang Itu Ternyata Mahal

Malang | Jatimnet - Prestasi Dunia Pendidikan yang disandang oleh Kota Malang sebagai kota pendidikan setelah kota Bandung Jawa Barat, ternyata kenyataannya tidak sama persis seperti fakta yang ada.
    Sekolah yang ada di jalan Bandung Kota Malang, walau statusnya sebagai sekolah madarasah negeri namun begitu canggih dan modern dalam menjual bangku kepada wali murid dengan harga  sekitar Rp 25 juta hingga Rp 30 juta tiap anak yang akan masuksekolah tersebut.
Mulai dari tingkat MIN, MTsN hingga MAN, hal itu seperti yang disampaikan oleh beberapa nara sumber wali murid kepada Jatimnet yang merasa kecewa dengan sistem penenrimaan murid baru.
    Sementara itu, dari panitia penerimaan siswa baru di sekolahan tersebut, membenarkan adanya adanya tarikan dana kepada siswa baru dengan istilah 'Beli bangku' dan memeang hal tersebut selalu dilakukan saat dilakukan penerimaan siswa baru di sekolahan tersebut. "Kami melakukan karena ada instruksi dari atas" ungkap salah seorang panitia kepada Jatimnet.
    Selain itu, sekolah favorourite lainnya seperti SMAN 1, SMAN 3 (disebut SMA Tugu) dan SMPN 3, SMPN 5 dan SMPN 8 juga sama adanya dengan melakukan pungutan disebut 'Beli bangku' dengan nilai yang tidak sedikit dan mencapai puluhan juta rupiah.
    Padahal, nantinya pendaftaran peserta didik baru (PPDB) masih banyak dibebani iyuran lain seperti sumbangan bantuan pengambangan pendidikan (SPP) serta dana untuk membeli seragam.
    Sementara itu, Kandindik Kotra Malang saat akan dikonfirmana, tidak dapat ditemui. Sedang salah seorang Kepala Bidang (Kabid) Dindik Kota Malang mengatakan hahwa proses pungutan yang diminta merupakan program tahunan untuk pengembangan pendidikan tiap sekolah.
    Ach Rochman salah seorang staf bank swasta bahwa banyaknya pungutan liar di tiap sekolah mulai dari tingkat SMPN, SMAN dan SMKN di Kota Malang seperti anaknya yang masuk tahun lalu dan tahun ini akan ke duanya masuk salah satu SMPN favorit di Kota malang.
    Ach Rochman mengatakan bahwa untuk 'beli bangku' sekitar Rp 15 juta dan tahun lalu mencapai Rp 30 juta. Semuanya menurut Ach Rochman, berdalih dari panitia penerimaan murid baru untuk uang gedung dan pengembangan pendidikan. (Onk)

ARSIP BERITA PILIHAN

  © JATIMNET Online ...Berita Investigasi.Wartawan . Jawa Timur

Ke : HALAMAN UTAMA